Galauw because of L-O-V-E
Hy guys!
Kali ini gue mau galauin kalian gitu ceritanya. HuahahahahWell, postingan ini terdiri dari beberapa cerita.
Let's begin.
1. Berawal dari seseorang yang nampaknya biasa saja, lalu menjadi seseorang yang mulai mendekat, dengan perlakuan yang berbeda, aku tau dia ingin menjadi 'sesuatu' dalam hidupku.
Untuk kau tau, aku sudah mulai lelah dengan yang namanya
"cinta"
Cinta. Hal yang satu ini memang sangat susah didefinisikan. Oke kembali ke ceritaku.
Aku tau, perasaanku kepadanya hanya biasa saja pada awalnya. Aku tak ingin dia merubah hal itu dengan sesuatu yang 'berbeda'. Ia mulai bertanya soal pekerjaan, soal jadwal keseharianku, aku tak mau besar kepala, jadi aku mulai berfikir seolah olah aku tau ini disebut peduli.
Aku lihat ada sebatang bunga mawar di meja kerjaku bertuliskan "semangat Windy, kami mendungkungmu! Terutama aku,"
Aku tersenyum membaca pesan yang kau berikan bersama wewangian segar dari bunga itu.
Kau mengajakku makan malam disebuah restoran. Awalnya aku menolak, namun kau pasti tau apa yang terjadi selanjutnya.
Ya, aku yang mulai dimabukkan oleh kata2nya, apalagi dengan mengatasnamakan Tugas dan Rapat, aku tak dapat berkutik.
Berminggu minggu kau mulai mengirimkan kata kata indah, selamat tidur, dan hal kecil lainnya di tiap malam, kau tau bahwa aku menginginkannya. Ups, bukan aku, tetapi hati kecilku. Kau tau aku merindukan bagaimana rasanya memiliki seseorang yang spesial.

Tak terasa sudah 6 bulan lamanya kita berbagi aktifitas bersama. Kebersamaan ini masih tak ingin kusalah artikan. Aku pikir kau sahabat, kau memberi lebih. Aku pikir kau menyukaiku, namun tak sejauh itu tampaknya. Kau tau apa yang kupikirkan?
Aku masih belum bisa mengerti perasaanku sendiri, apalagi mengenai perasaanmu.
Jujur, aku ingin perasaan bukanlah hal yang absurd.
Aku ingin perasaan itu menjadi matematika, selalu memiliki jawaban yang pasti.

2. Apa kau ingin tau betapa bahagianya perasaanku? Seperti dunia hanya milik kita berdua, kau tau. Mungkin memang iya dan benar apabila kita sedang jatuh cinta, dunia hanya milik kita.
Hai kau yang sedang membaca, ingin tau betapa bahagianya perasaanku? Kini orang yang kusuka sudah menjadi milikku.
Dan tentu perjuangan yang kubutuhkan tidak sebentar.
Aku sungguh bahagia, aku menantinya selama 2tahun, dan kini ia menjadi pacarku!!
Kini hubunganku dengannya sudah 2 bulan. Aku semakin mengerti semua tentangnya. Asal kau tau, AKU SEMAKIN MENCINTAINYA.
Kau pasti akan tau betapa sayangmu begitu besar pada seseorang saat kau memilikinya.
Bulan ke 4.
Apa aku salah? Apa yang aku lakukan? Mengapa ia menjadi seolah olah tak ingin aku mengganggunya lagi?
Aku begitu bodoh. Menyakiti orang yang kucintai.
Bulan ke 6.
Kau ingin tau bagaimana perasaanku sekarang? Dunia yang tadinya milik berdua, masih tetap milik berdua. Tapi bukan milik kami, milik 'seseorang yang kusayang' dan 'seseorang yang dia sayang'.
Terkadang aku ingin Tuhan mengambil nyawaku, tetapi aku kembali berfikir, Tuhan menyayangiku.
Ya, kami sudah tidak bersama sama. Pejuanganku 2 tahun terbalas dengan hubungan 6 bulan milik kami. Itu sangat cukup, sungguh amat sangat cukup, melampaui apa yang sudah kubayangkan. Terimakasih.
Bulan 8.
Aku mengerti betapa ia peduli padaku.
Atau mungkin, 'berpura pura untuk peduli'.
Sesaat setelah aku putus dengannya, aku mengendarai motorku dengan oleng, dan aku hampir mati terinjak kaki bus yang cukup besar dan kuat, namun kuatnya masih kalah dengan kuatnya cintaku padamu. Dengan bodohnya aku berfikir, apakah kuatnya cintaku padamu akan lebih kuat daripada pijakan kaki bus itu?
Ini lah perasaanku padamu, jika ingin kau tau.
Aku hanya bisa berharap, semoga kau akan kembali padaku.

Bulan 10.
Aku mendengar percakapanmu dengan ibuku.
Ibuku yang begitu menyayangiku mengingikanmu untuk tetap menayakan kabarku, berpura pura baik kepadaku, dan perhatian padaku.
Aku sempat berfikir saat itu, "kenapa tidak kau ambil saja pendengaranku Tuhan?"
Aku tak ingin menambah bebanmu.
Bulan 11.
Secara fisik aku sudah sangat membaik.Namun jiwaku? Sama sekali tidak.
Ibuku masih menanyakan apakah kau masih perhatian dan peduli padaku.
Dengan senyuman pedihku, aku bilang padanya, aku tidak membutuhkanmu lagi.
Hey, kau tau kan bagaimana faktanya?
Apapun yang kulakukan, kau pasti tau jawabannya, Aku (berusaha) baik baik saja.

Best regards,
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment
Always need you comment here :')