Karya Wisata.

Hai!
Long time no blogging.
Nah gilirannya mau blogging cuman mau mengungkapkan kekesalan aja.
Jadi gini.
Gue anggota OSIS. Dan, gue dipiliih untuk memegang satu jabatan dimana jabatan itu gue harus memegang yang namanya Karya Wisata.
Awalnya, gue ngerasa seneng aja.
Dan gue ngeyakinin diri sendiri buat percaya kalo gue bisa ngehandle itu.
Dari awal semua udah berjalan dengan nggak pantas (menurut gue).
Kenapa?
Dari semua semua, entah bagian yang memegang diatas saya, dan orang2 yang memegang tanggung jawab besar dalam perjalanan Karya Wisata ini.
Dari masalah tempat duduk, gue udah salah (banget).
Awalnya yang maunya gue kasih keringanan buat temen-temen gue, hal ini nggak mendapat tanggapan positif dari temen-temen gue.
Malah mereka menyalah artikannya dengan menggangap ini semua tuh, kayak diskriminasi buat anak yang gak gaul.
Well, thats your problem, not mine.
Okay gue nggak bisa ngejawab pertanyaan ini dengan kalimat itu, kan?
Gue bertanggung jawab.
akhirnya, keputusan udah didapet.
Setelah itu, dengan mudahnya biro bilang, kalo penempatan gak jadi 4/kamarnya, jadinya 5.
WTFFFFFFFFFFFFFF banget.
Semua yang udah disusun dengan rapi, burak semua.
Dengan mudahnya dia bilang gitu ke kita.
Lagi lagi, gue yang harus dengan tegas ngasih kepastian ke peserta.
Masalah ini akhirnya fix pas kita rapat final keberangkatan.
But, the problem just beginning.
Masalah semakin berlanjut, pada awalnya kita kekurangan peserta untuk memenuhi target 5 bus.
Biro udah menjanjikan bus 5. Tetapi, WTH. Tau-tau bus yang 1 gak bisa.
Ada 2 alternatif, yang satu pake bus besar tapi dari PO yang berbeda, yang satunya pake bus kecil.
Kita rapat dan finally, kita setuju pake bus kecil tapi dari PO yang sama.
Gak lama kemudian, dengan mudahnya biro bilang kalo bus kecil itu gak bisa.
SEE?
Kita panitia jadi korban. Kita harus bilang apa sama temen2?!
Sampai akhirnya hal-hal unimportant lainnya berlalu dan kita ngadain rapat terakhir.
Karena ngga ada yang mau pake bus yang berbeda, kita panitia (dibantu hasil pemikiran dari salah seorang guru).
Kita ngadain undian.
Dan yang keluar tempatnya salah satu temen gue.
Gue ngelakuin semuanya di depan guru, wakasek, dan biro.
Gue minta tolong guru dan wakasek ambil undiannya.
Setelah kita ngelakuin undiannya, gue tunjukkin kalo gue sama sekali nggak memodifikasi atau melakukan kamuflase atau apapun itu yang ngebuat bus mereka yang jadi korban.
Well, gue lagi yang kena. Maafin buat panitia yang ikut jadi korban gara2 hal ini.
Gue nggak enak banget sama kalian.
Gue nggak bisa jadi pemimpin yang bener.
Gue............................................................jauh banget dari kata sempurna, bahkan dari kata baik.
Jujur gue ngerasa nggak enak banget sama kalian semua, entah panitia maupun peserta.
Gue........................................emang nggak becus buat jadi ketua, apalagi event besar semacam Karya Wisata.
Maafin gue banget.
Terutama buat temen2 yang merasa sangat dikecewakan dengan putusan akhir yang didapet.
At last, gue minta maaf.
Thanks atas kesediaan kalian ngebaca ini.
Long time no blogging.
Nah gilirannya mau blogging cuman mau mengungkapkan kekesalan aja.
Jadi gini.
Gue anggota OSIS. Dan, gue dipiliih untuk memegang satu jabatan dimana jabatan itu gue harus memegang yang namanya Karya Wisata.
Awalnya, gue ngerasa seneng aja.
Dan gue ngeyakinin diri sendiri buat percaya kalo gue bisa ngehandle itu.
Dari awal semua udah berjalan dengan nggak pantas (menurut gue).
Kenapa?
Dari semua semua, entah bagian yang memegang diatas saya, dan orang2 yang memegang tanggung jawab besar dalam perjalanan Karya Wisata ini.
Dari masalah tempat duduk, gue udah salah (banget).
Awalnya yang maunya gue kasih keringanan buat temen-temen gue, hal ini nggak mendapat tanggapan positif dari temen-temen gue.
Malah mereka menyalah artikannya dengan menggangap ini semua tuh, kayak diskriminasi buat anak yang gak gaul.
Well, thats your problem, not mine.
Okay gue nggak bisa ngejawab pertanyaan ini dengan kalimat itu, kan?
Gue bertanggung jawab.
akhirnya, keputusan udah didapet.
Setelah itu, dengan mudahnya biro bilang, kalo penempatan gak jadi 4/kamarnya, jadinya 5.
WTFFFFFFFFFFFFFF banget.
Semua yang udah disusun dengan rapi, burak semua.
Dengan mudahnya dia bilang gitu ke kita.
Lagi lagi, gue yang harus dengan tegas ngasih kepastian ke peserta.
Masalah ini akhirnya fix pas kita rapat final keberangkatan.
But, the problem just beginning.
Masalah semakin berlanjut, pada awalnya kita kekurangan peserta untuk memenuhi target 5 bus.
Biro udah menjanjikan bus 5. Tetapi, WTH. Tau-tau bus yang 1 gak bisa.
Ada 2 alternatif, yang satu pake bus besar tapi dari PO yang berbeda, yang satunya pake bus kecil.
Kita rapat dan finally, kita setuju pake bus kecil tapi dari PO yang sama.
Gak lama kemudian, dengan mudahnya biro bilang kalo bus kecil itu gak bisa.
SEE?
Kita panitia jadi korban. Kita harus bilang apa sama temen2?!
Sampai akhirnya hal-hal unimportant lainnya berlalu dan kita ngadain rapat terakhir.
Karena ngga ada yang mau pake bus yang berbeda, kita panitia (dibantu hasil pemikiran dari salah seorang guru).
Kita ngadain undian.
Dan yang keluar tempatnya salah satu temen gue.
Gue ngelakuin semuanya di depan guru, wakasek, dan biro.
Gue minta tolong guru dan wakasek ambil undiannya.
Setelah kita ngelakuin undiannya, gue tunjukkin kalo gue sama sekali nggak memodifikasi atau melakukan kamuflase atau apapun itu yang ngebuat bus mereka yang jadi korban.
Well, gue lagi yang kena. Maafin buat panitia yang ikut jadi korban gara2 hal ini.
Gue nggak enak banget sama kalian.
Gue nggak bisa jadi pemimpin yang bener.
Gue............................................................jauh banget dari kata sempurna, bahkan dari kata baik.
Jujur gue ngerasa nggak enak banget sama kalian semua, entah panitia maupun peserta.
Gue........................................emang nggak becus buat jadi ketua, apalagi event besar semacam Karya Wisata.
Maafin gue banget.
Terutama buat temen2 yang merasa sangat dikecewakan dengan putusan akhir yang didapet.
At last, gue minta maaf.
Thanks atas kesediaan kalian ngebaca ini.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment
Always need you comment here :')